Home /
anak /
cerita /
cerita anak /
cerita anak-anak /
cernak /
cerpen /
cerpen anak /
children story /
fiksi /
short story /
A Generous Man and His Gatekeeper
A Generous Man and His Gatekeeper
There was a beautiful town. The town was led by a friendly and generous man, who is the richest person in the town. He was so generous that he always helped people and fulfilled their needs.
The rich man was happy that he was gifted with a son. He was married before 10 years and did not have a child for so many years. In order to celebrate the birth of his child, he arranged for a massive feast to all the people in the town.
He appointed famous cooks from various parts of the country and ordered them to serve more than 100 varieties of foods to the villagers.
The cooks and their assistants started cooking the feast. While they managed to have majority of foods, they weren’t able to get fish, a special delicacy.
The rich man, on knowing this, announced to the people that he would reward enormously to the person who brings him the fish to complete the feast.
The announcement was made all over the town and many villagers tried hard to get fish. While most of them failed, a middle aged man got a huge fish and rushed to the rich man.
While he was about to enter into his palace, he was stopped by the gate-keeper. The middle aged man promise to give half the reward he earn if the gatekeeper allow let him inside.
The greedy gatekeeper considering the announcement of lump sum reward from his employer, let the man go inside with the fish.
The rich man was happy getting the fish and ordered his cooks to complete the feast. And he said, ‘I’m so happy that you got me the fish here. Tell me what you want? I can reward you anything. You need a bag of gold coins? Jewelries? A home or a land?’
The man who brought the fish said, ‘I want 100 lashes on my back!’
Everyone was stunned to hear this! Still, as promised, the rich man decided to reward him as he wish.
Before the servants were prepared to lash him, he requested the rich man to call the gate-keeper inside.
All are surprised about the connection between the two.
The middle aged man pointing at the gate keeper told, ‘he is my business partner. He did not allow me take the fish inside and I promised him to reward 50 percent of what I receive, then he permitted me. So please, he deserves half the reward you are giving me!’
The rich man understood the reason behind the demand of 100 lashes. He asked the gatekeeper, ‘I want to reward you fully that is asked by the man who brought the fish!’
The greedy gate-keeper had a big smile and said yes. The servant lashed him 100 times on his back and he was terribly shocked! The middle aged man was rewarded with gold coins.
Bahasa Indonesia:
Suatu ketika terdapatlah sebuah kota yang indah. Kota ini dipimpin oleh seorang pria yang ramah, murah hati, dan orang terkaya di kota ini. Dia sangat murah hati sehingga selalu membantu orang dan memenuhi kebutuhan mereka.
Orang kaya itu senang karena dia dikaruniai seorang anak laki-laki. Dia sudah menikah selama10 tahun dan tidak memiliki anak selama bertahun-tahun. Untuk merayakan kelahiran anaknya, dia mengadakan pesta besar-besaran untuk semua orang di kota itu.
Dia menyewa juru masak terkenal dari berbagai penjuru negeri dan memerintahkan mereka untuk membuat makanan sampai 100 jenis untuk penduduk desa.
Para juru masak dan asisten mulai memasak. Mereka berhasil membuat sebagian besar makanan, tetapi ada satu sajian lezat yang tidak bisa mereka buat karena tidak mendapatkan ikan yang dimaksud.
Orang kaya itu mengetahui hal ini, lantas mengumumkan kepada orang-orang bahwa dia akan memberi banyak hadiah kepada orang yang dapat membawa ikan yang dimaksud agar juru masak segera menyelesaikan masakannya.
Pengumuman dibuat di seluruh kota dan banyak penduduk desa berusaha keras mendapatkan ikan itu. Banyak dari mereka yang gagal, tetapi seorang pria paruh baya mendapat ikan besar itu dan bergegas ke tempat orang kaya itu.
Saat dia hendak masuk ke istananya, dia dihentikan oleh penjaga gerbang. Pria paruh baya itu berjanji untuk memberikan setengah dari imbalan yang dia dapatkan jika penjaga pintu membiarkannya masuk.
Penjaga yang serakah itu mengingat-ngingat besarnya hadiah yang diperoleh dari pengumuman yang didengarnya dari tuannya, dan membiarkan pria tua itu masuk ke dalam dengan ikan itu.
Orang kaya itu senang mendapatkan ikan itu dan memerintahkan para juru masak untuk segera membuat hidangan darinya. Dan dia berkata,"Aku sangat senang karena kamu membawa ikan itu kemari. Katakan apa yang kamu inginkan? Aku bisa memberimu apa saja. Kamu ingin sekantong koin emas? Perhiasan? Rumah atau tanah?"
Orang yang membawa ikan itu berkata, "Saya ingin 100 cambukan di punggung saya!"
Semua orang tertegun mendengar ini! Meski begitu, seperti yang dijanjikan, orang kaya itu memutuskan untuk mengabulkan permintaannya.
Sebelum para pelayan bersiap untuk mencambuk, dia meminta orang kaya itu memanggil penjaga gerbang agar masuk.
Semua terkejut tentang hubungan diantara keduanya.
Pria paruh baya menunjuk penjaga gerbang dan berkata, "Dia adalah rekan kerja saya. Dia tidak mengizinkan saya membawa ikan itu ke dalam dan saya berjanji kepadanya untuk membagi 50 persen dari apa yang saya terima, lalu dia mengizinkan saya. Jadi tolong, beri dia setengah dari hadiah yang Anda berikan pada saya!"
Orang kaya itu mengerti alasan di balik permintaan 100 cambukan. Dia bertanya kepada penjaga gerbang, "Aku ingin memberimu semua jumlah hadiah yang diminta oleh orang yang membawa ikan itu!"
Penjaga pintu serakah itu tersenyum lebar dan berkata iya. Pelayan itu mencambuknya 100 kali di punggungnya dan dia sangat terkejut! Sedangkan pria paruh tua itu diberi koin emas.
Sumber gambar: 1001freedownloads.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar