Strong and Weak
There was a proud teak tree in the forest. He was tall and strong. There was a small herb next to the tree.
The teak tree said, “I am very handsome and strong. No one can defeat me.”
Hearing this, the herb replied, “Dear friend, too much pride is harmful. Even the strong will fall one day.”
The teak ignored the herb’s words. He continued to praise himself.
A strong wind blew. The teak stood firmly. Even when it rained, the teak stood strong by spreading its leaves.
During these times, the herb bowed low. The teak made fun of the herb.
One day, there was a storm in the forest. The herb bowed low. As usual, the teak did not want to bow.
The storm kept growing stronger. The teak could no longer bear it. He felt his strength giving way.
He tried his best to stand upright, but in the end, he fell down. That was the end of the proud tree.
When everything was calm again, the herb stood straight. He looked around. He saw that the proud teak had fallen.
Indonesian:
Ada sebuah pohon jati yang angkuh di sebuah hutan. Dia tinggi dan kuat. Ada sebuah tanaman kecil di dekatnya.
Pohon jati berkata, "Aku sangat tampan dan kuat. Tak seorang pun dapat mengalahkan aku."
Mendengar hal itu, tanaman kecil itu menjawab, "Temanku sayang, terlalu berbangga diri itu berbahaya. Bahkan yang terkuat akan tumbang suatu hari."
Pohon jati tidak perduli perkataan tanaman kecil itu.Ia terus menerus memuji dirinya sendiri.
Suatu ketika angin kuat berhembus. Pohon jati tetap tegak berdiri. Bahkan ketika hujan, pohon itu tetap bergeming karena mengembangkan daun-daunnya.
Di saat-saat seperti itu, tanaman kecil itu menunduk rendah. Pohon jati itu mengolok-ngoloknya.
Suatu hari terjadi badai di hutan itu. Tanaman kecil itu menunduk rendah. Seperti biasa, Pohon Jati itu tak mau menunduk.
Badai semakin menggila. Pohon Jati itu tidak bisa bertahan. Tenaganya lemah. Dia sudah sekuat tenaga mencoba bertahan, tetapi pada akhirnya tumbang. Itu adalah saat terakhir darinya.
Ketika cuaca membaik tanaman kecil itu tetap berdiri. Ia melihat sekitarnya dan melihat pohon angkuh itu telah tumbang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar